Mental Bully Orang Indonesia
Pagi-pagi gini udah tepok jidat biasanya sih masih ngulet dikasur. Etapi lagi pengen bangun dan liat-liat pencerahan akan progres sesuatu (iykwim). Abis baca post-nya Gitasav , lagi-lagi keresahannya ini selalu mewakili apa yang kurasa. Kerutan dijidat dimulai pas baca tentang sikap judgemental dan mental bully kebanyakan orang Indonesia ko makin-makin ya?
Semakin canggihnya teknologi bukannya menandakan bahwa seharusnya kita bisa semakin cerdas? karena apa yang kita ingin ketahui bisa dengan mudah kita cari tahu hanya dengan mencari kata keywordnya aja di internet. Iya kan?
Tapi nyatanya kebanyakan dari kita gak bisa gunain itu supaya kita makin pinter bukannya bego manfaatin teknologi informasi yang makin mudah diakses. Banyak banget pertanyaan-pertanyaan di kepala yang gue juga bingung buat keluarinnya. Gue ngerasain betul (mungkin semua orang juga) rasanya di judge atau dibully. Gak nyangka aja bisa semakin menjadi-jadi sifat kepo urusan privasi seseorang apalagi hal-hal sensitif kaya body dan hal-hal berkaitan sama SARA (suku, ras dan agama).
Media sosial. Ya, semua orang bisa terhubung satu sama lain dari berbagai sudut diseluruh dunia. Semua orang bisa saling chatting, komen dan berbagi kisah dan tulisan untuk merepresentasikan dirinya. Tapi dunia sosial itu fake . Tidak 100% apa yang kita share itu benar kejadiannya seperti yang terjadi. Contohnya, seperti instagram — aplikasi yang in saat ini menjadi platform buat kita berbagi cerita tentang apapun yang ingin ditunjukkin. Kita cenderung menjaga kesan diri terlihat "baik" lewat post beserta caption atau igs yang kita tunjukkin. Bahkan untuk menjadi pusat perhatian para pengguna instagram banyak yang melakukan cara-cara aneh maupun kontroversial agar terkenal dengan mindset
"kalau terkenal ==> jadi selegram ==> banyak tawaran endorse ==> dapat $$$".
Kalau ...yang di endorse sesuatu yang "berkualitas" , lah tapi kebanyakan gak peduli yang penting $$$ boss biar bisa masuk Gucci gank kaya orang-orang :p .
Apa pun yang kita lihat atau pun yang kita share di ig itu hanya sebagian kecil hal menyenangkan yang ingin kita tunjukin dibalik kejadian gak enak dalam hidup. Ya gak semuanya kaya gitu sih, ada juga yang gunain socmed tujuannya untuk sharing dan berbagi kisah inspiratif.
Balik lagi ke topik awal, suka denger kan kalimat pertanyaan "hei apakabar, eh ko gemukan sih?" , "eh ko lu hijaban kelakuan kaya gitu" dan kaliamat-kalimat basi lainnya yang emang gak sopan buat ditanya. Mindset pertanyaan-pertanyaan dan pernyataan sarkas sindiran dan ujaran kebencian (hatespeech) makin gampang dengan adanya wadah socmed. Dimana orang makin mudah buat ngehakimin siapapun. Celakanya dengan munculnya teknologi informasi yang semakin mudah buat diakses tapi kemampuan literasi digital khususnya masyarakat Indonesia juga sangat minim. Banyak kasus karena hatespeech berujung ke UU ITE kan? Dan pas udah dilaporin, apa coba? Yang ngetik hatespeech nangis-nangis takut masuk penjara dan minta maaf supaya gak dilanjutin kejalur hukum. Lucu kan? Ya begitulah nitizen budiman yang jari-jarinya gak bertulang sampai kebablasan kalau ngetik .
Kita gak pernah tau mana kata-kata lewat mulut maupun tulisan yang gak kita sadar ternyata itu bisa nyakitin orang lain. Kalau mental orang yang kita katain kuat, kalau gak, bisa-bisa yang kita katain ngerasa dirinya rendah dan gak berharga gimana? Bisa gila dia ngerasa dirinya buruk dan hal terburuk orang itu bisa depresi bahkan bunuh diri karena kita. Pernah juga kan denger atau baca orang populer yang terlihat punya segalanya tapi dia depresi dan akhirnya bunuh diri? Penyakit mental itu beneran ada dan hal yang sangat serius. Sangat serius. Bahaya zheyenk!
Berdasarkan sumber disini penyakit mental mengalami peningkatan dan persentase terbesar penyakit mental itu anxienty dan depression dimana itu dialami banyak perempuan dibanding laki-laki :(
Gue tekan kan kepada yang membaca ini tolong, jangan kalian judge seseorang berdasarkan kesalahan yang diperbuat dahulu. Kita manusia pasti punya salah dan selama hidup kita akan melakukan kesalahan, tapi kita dianugerahi akal untuk berpikir agar kita bisa melakukan evaluasi terhadap kesalahan yang kita lakukan. Spread positivity dan support each other is a must!
Thanks , hopes your day will be nice everidey!
Comments
Post a Comment